Ramadhan to TuneUp Utilities


Siang itu kawan sekantor saya sedikit panik saat komputer kerja miliknya tiba-tiba tersenggol sehingga CPU desktop terguling dan jatuh dari meja setinggi 80 centimeter. Komputer yang tengah dalam keaadan aktif itu sontak padam dan berhenti bekerja. Beberapa bagian casing-nya ringsek, sementara organ di dalamnya ada yang lepas dari tempatnya. Teknisi kami panggil untuk memperbaikinya, namun ternyata komputer tersebut secara fungsional memang tak dapat diselamatkan lagi. Inilah akhir riwayat hidupnya. Tetapi apakah segalanya berhenti sampai di sini ? Pasti tidak.. sebab kami masih dapat menyelamatkan data yang tersimpan dalam Hard Disk, dan hard disk ini yang nanti akan kembali berfungsi sebagaimana semula. Tentunya setelah hard disk tersebut dipindahkan dari ‘bangkai’ CPU rusak tadi ke CPU yang lain.

Sedikit belajar dari peristiwa ‘tragis’ tadi. Bahwa ‘ruh’ komputer berupa data-data penting tidak serta merta ‘wafat’ saat CPU secara teknis telah dinyatakan ‘meninggal’. Ruh ini akan tetap hidup dan hanya ‘berpindah alam’. Dari data yang bisa terakses secara visual menjadi data-data binary yang tersimpan dengan aman. Dan jelas dapat kembali di’buka’ dalam kesempatan dan tempat yang berbeda. Bagi saya ini suatu analogi sederhana tentang ‘manusia’.

Apakah kita juga mampu membayangkan apabila perangkat komputer tadi terhubung sebagai bagian dari suatu jaringan. Yang berinduk pada sebuah main server dan dikelola oleh administrator pusat, sehingga semua data otomatis tersimpan dan terekam sempuna pada ‘induk’nya. Bahkan setiap program dan software terinstal dan beroperasi atas otoritas dan enkripsi sang administrator. Sehingga kapanpun sang admin menghendaki setiap PC dapat aktif atau dinonaktifkan . Apapun yang dikerjakan oleh penggunanya, akan dapat dilihat dengan detail oleh ‘pusat’ dalam setiap waktu, online real time-OLRT.

Namun sebaliknya pula, setiap user dapat mengakses apapun atau mengunduh program dan kebutuhan data kepada ‘main server’ secara OLRT pula. Akan tetapi tentu saja admin pusat memberlakukan syarat-syarat enkriptif yang hanya bisa ditembus oleh beberapa user pilihannya. Setiap user dapat pula berinteraksi secara virtual satu sama lain, bahkan membentuk suatu komunitas kolektif untuk suatu kepentingan berjamaah. Oleh karenanya, maka pasti ada aturan-aturan yang menjaga keseimbangan hak dan kewajiban masing-masing user sehingga harmoni keberlangsungan operasi dapat berjalan baik.

Nah, bila PC itu adalah analogi dari kita. Apakah kita telah menjadi user yang baik dengan menggunakan anugerah ‘PC’ kita dengan sesuai aturan yang dibuat Sang Admin. Sadarkah kita bahwa setiap yang kita ‘run’ dalam PC kita pasti terekam di ‘main server’ tanpa kecuali ? Mengoptimalkan setiap program sesuai peruntukannya demi kemaslahatan jam’iyah ? Karena tak ada satupun yang bakal lepas dari amatan dan pantauanNYA. Membentengi dari segala macam virus dengan segala macam firewall dan antivirus serta tidak mengakses dan mengaktifkan program-program illegal atau secara bijak dan cerdas menghindari ketersia-siaan memori kerja kita dengan menyimpan input-input sampah ‘hoax’.

Dan jangan pernah lupa untuk melakukan repairing dan updating sehingga PC kita selalu dapat bekerja dengan optimal dus bersih dari segala macam virus. Selain secara regular mengaktifkan AutoTune-Up Utilities serta Defragmenting maka juga penting lakukan Clean Up yang menyeluruh untuk seluruh sector. Kualitas PC akan meningkat dan satu hal lagi, niscaya kelak ketika PC ini harus tiba waktunya ‘non-aktif’ maka seluruh data yang ter-record di main server Sang Admin adalah segala hal yang baik dan maslahat. Dan Ramadhan… adalah waktu yang sangat tepat untuk itu. Subhanallah… Allah memang maha besar. ©STA-2010.

Komentar

Postingan Populer